SuaraMu selalu ku hindari...
Kata"mu selalu aku pungkiri
PerintahMu selalu ku khianati
Nasihatmu selalu aku Jauhi
Dan hatimu terus aku sakiti
Ibuuuu…
Tiada dendam dalam dinding hatimu
Tiada amarah dalam bgkai hatimu
Mata beningmu pancarkan ketulusan kasih dan sayangmu
Ketegaranmu lukiskan sejuta harap yang kau tanam
Sayanggg
Kini ragamu tak dapat lagi ku sentuh
Tubuh tegarmu tak dapat lagi ku peluk
Bening matamu tak dapat lagi ku pandang
Gundukan tanah halangi ku
Kain putih membalut tubuh sucimu
Bambu keras jadi bantalanmu
Iman dan amal jadi cahaya dalam kuburmu
Batu nisan pertanda rumah ketenanganmu
Ibuuu…
Maafkan kata yg ku lempar padamu
Maafkan tingkah lakuku yang mengesalkanmu
Maafkn pikiranku yang sering kali meragukan kasih sayangmu
Berjuta sesal menghampiriku
Saat ajal menjemputmu
Tetes air mata membanjiri
Saat engkau pergi menghadap Ilahi
Kata maaf berulang kali ku lontarkan
Saat ku dapati tubuh sucimu tak bernyawa...
Sekeras apa aku memanggil
Tiada pernah ada jawabmu…
0 komentar:
Post a Comment