* * *

Pada musim bermain layang- layang, iya : pada musim kemarau ketika langit tak banyak menangis...
Bocah - bocah kecil riang memekik canda yang seru sejak sepulang sekolah sampai senja tak terlihat arah.
Mereka tidak peduli pada rumput yang mereka injak,
mereka tidak takut  pada foton dalam ultraviolet yang dipaparkan oleh Matahari,
mereka tidak peduli batu yang menghalangi.
Bocah - bocah kecil itu terlalu bergairah,
bahkan ketika langit memerah, seluruhnya masih saja enggan masuk rumah.
-
Maaf...
Saya tidak sedang ingin bernostalgia semasa cilik saya bahagia bermain layang - layang.
Tetapi,
ada sesuatu hal yang ingin aku ceritakan.
-
Seperti permainan layang - layang,
meski mereka tidak benar - benar bertanding,
namun bila tambang milik salah satu teman putus,
semua lari pada arah dimana kiranya layang - layang itu akan landing.
-
Kemudian,
ada tiga kemungkinan ;
1. Apakah layang - layang itu akan dikembalikan kepada si empoenya
2. Apakah layang - layang itu akan menjadi hak milik yang pertama mengambilnya
3. Apakah layang - layang itu dimiliki orang lain dari luar kelompok mereka.
-
Rupanya...
esensi bermain layang - layang yang mengadu nasib, menggantung senyum di seketinggiaan layang - layang,
sama seperti teka teki hati.
Iya, tepat sekali.
Maksudnya, seperti teka teki cinta.
Mencintai... Dicintai...
-
Awalnya,
aku berharap senasib dengan layang - layang itu.
Saat aku melayang jatuh,
aku ingin dikejar...
Dikejar oleh seseorang yang aku anggap pemilik hati ini,
entah apakah dia harus tergopoh - gopoh sendiri,
atau dengan beberapa teman yang mengiringi.
-
Tapi aku salah.
Aku payah.
Bahkan, dibandingkan dengan layang - layang,
aku tidak lebih beruntung daripadanya.
-
Aku dibiarkan tersungkur,
terombang ambing angin
yang membwa pada arah ketidak pastian.
-
Aku dibiarkan kepanasan hingga mengering.
Sampai kehujanan hingga robek.
Pada akhirnya,
aku menjadi tidak lagi berharga.
-

Aku menatap nasibku yang melas,
kalah daripada beruntungnya layang - layang.
Ternyata,
aku dibiarkan melayang,
tetapi aku tak seperti layang - layang,
yang masih tetap diperjuangkan.
_



@Haya_simpel_ajah
21:58 WIB
Ahad, 8 Oktober 2017
Kesugihan, Cilacap...
@MejaKamar

Fenomena alam berupa gerhana bulan merupakan salah satu fenomena alam yang cukup langka. Tidak setiap orang dalam hidupnya berkesempatan mengamati fenomena tersebut. Oleh karena itulah perlu kiranya kita mengkaji kejadian gerhana bulan yang sudah terjadi untuk kepentingan pembelajaran.

Berikut adalah kajian Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang terjadi pada tahun 2008 lalu. Mengapa GBS tahun 2008?

Ya(!). GBS tahun 2008 merupakan fenomena yang menurut saya menarik dan layak untuk dikaji sebagai pembelajaran. Salah satunya adalah karena GBS ini terjadi pada saat peringatan Kemerdekaan HUT RI Ke-63. Ya lah, otomatis GBS ini terjadi pada tanggal 17 Agustus. Hehehee Selain itu juga karena GBS yang terjadi pada 2008 lalu ini ternyata dapat diamati dari Indonesia.

Hisab atau perhitungan Gerhana Bulan Sebagian yang akan dipaparkan di sini adalah Hisab menggunakan metode Jean Meeus yang dihitung manual dengan kalkulator program (CASIO FX-7400GII). Artikel yang saya tulis ini tidak hanya menyajikan Hisab Jean Meeus saja, tetapi, hasil dari perhitungan GBS Jean Meeus menggunakan kalkulator akan di bandingkan dengan hasil dari NASA dan LAPAN.

Harapannya, pembaca tidak hanya dapat memahami dan mempraktikan hisab Jean Meeus, tetapi juga dapat menilai algoritma Jean Meeus dengan NASA dan LAPAN.

Berikut adalah alur perhitungannya.

1.      Perhitungan Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 17 Agustus 2008 menggunakan algoritma Jean Meeus dengan kalkulator program (CASIO FX-7400G II).

NO	RUMUS	PERHITUNGAN / CARA PENCET KALKULATOR
1*	Menentukan perkiraan tahun; Tahun+Bulan yang telah lewat/12+tanggal/365	2008 + 7/12 + 5/365 = 2008,597032
2	Perkiraan nilai k (Perkiraan tahun – 2000) x 12,3685	(2008,597032 – 2000) x 12,3685 = 106,3323903
3	Nilai k yang tepat Bilangan bulat + 0.5	k = 106 + 0,5 = 106,5
4	Nilai T k / 1236,85	T = 106,5 / 1236,85 = 0,08610583337
5	Nilai F (argument lintang bulan) 160,7108 + 390,67050274 x k – 0,0016341 x T xT	F = 160,7108 + 390,67050274 x 106,5 – 0,0016341 x 0,08610583337 x 0,08610583337 = 41767.11933 41767.11933 ÷ 360 = 116,0197759 Lalu 116,0197759 – 116 = 0197759 Lalu 0197759 x 360 = 7,119329694 (Mencari SISA) Jadi, F = 7,119329694
6*	Selisih F dengan kelipatan 180ᵒ Harus kurang dari 13,9ᵒ	F = 7.119329694 – 0 = 7,119329694
7	Menghitung nilai E 1 – 0,002516 x T – 0,0000074 x T xT	E = 1 – 0,002516 x 0,08610583337– 0,0000074 x 0,08610583337 x 0,08610583337 = 0,9997833029
8	Anomali rata-rata matahari (M) 2,5534 + 29,10535669 x k – 0,0000218 x T x T	M = 2,5534 + 29,10535669 x 106,5 – 0,0000218 x 0,08610583337 x 0,08610583337 = 3102,11933 Lalu 3102,11933  ÷ 360 = 116,0197759 Lalu Cari Sisa; 116,0197759  - 116 = 0197759 Lalu 0197759 x 360 = 222,2738873
9	Nomali rata-rata bulan (M’) 201,5643 + 385,81693528 x k + 0,0107438 x T xT	M’ = 201,5643 + 385,81693528 x 106,5  + 0,0107438 x 0,08610583337 x 0,08610583337 = 41291,06799 Lalu 41291,06799 ÷ 360 = 114,6974111 Lalu 114,6974111 – 114 =  6974111 Lalu  6974111 x 360 = 251,067987
10	Menghitung bujur titik naik bulan Omega 124,7746 – 1,56375580 x k + 0,0020691 x T x T	Omega = 124,7746 – 1,56375580 x 106,5 + 0,0020691 x 0,08610583337 x 0,08610583337 = (-) 41,76537736 Lalu (-) 41,76537736 + 360 = 318,2346226
11	F1 F – 0,02665 x sin Omega	F1 = 7,119329694 – 0,02665 x sin (318,2346226 = 7, 137080776
12	A1 299,77 + 0,107408 x k – 0,009173 x T x T	A1 = 299,77 + 0,107408 x 106,5 – 0,009173 x 0,08610583337 x 0,08610583337 = 311,208884
13	JDE belum terkoreksi 2451550,09765 + 29,530588853 x k + 0,0001337 x T x T	2451550,09765 + 29,530588853 x k + 0,0001337 x 0,08610583337 x 0,08610583337 = 2454695,105 hari
14	Koreksi JDE -4065 x sin M’ + 1727 x E x sin M + 161 x sin (2xM’) – 97 x sin (2xF1) + 73 x E x sin (M’-M) – 50 x E x sin (M’+M) – 23 x sin (M’-2xF1) + 21 x E x sin (2xM) + 12 x sin (M’+2xF1) + 6xExsin(2xM’+M)-4xsin(3xM’) – 3 x E x sin (M+2xF1) + 3xsin(A1) – 2 x Ex sin(M -2xF1) – 2 x E x sin (2xM’ –M) – 2 x sin (Omega)	Pencet Kalkulatornya sama dengan Rumusnya.  KOREKSI JDE = 0,2778743166
15	JDE terkoreksi saat gerhana Maksimal JDE blm terkoreksi + koreksi JDE	2454695.383
16	JD1 Jdmax + 0,5	JD1 = 2454695.383 + 0,5 = 2454695,883
17	Z Int (JD1)	Klik OPTN, lalu klik F6 pilih NUM dengan meng-klik F3, kemudian pilih Int dengan meng-klik F2. Z = 2454695
18	F = JD – Z	F = 882
19	AA Int (( Z -1867216,25) ÷ 36524,25)	AA = Int ((2454695 -1867216,25) ÷ 36524,25) = 16
20	A Z + 1 + AA – Int (AA/4)	A = 2454695 + 1 + 16– Int (16/4) = 2454708
21	B A + 1524	B = 2454708 + 1524 = 2456232
22	C Int (( B – 122,1) ÷ 365,25)	C = Int ((2456232 – 122,1) ÷ 365,25) = 6724
23	D Int (365,25 x c)	D = Int (365,25 x 6724) = 2455941
24	E Int (( B – D ) ÷ 30,6001)	E = Int ((2456232 – 2455941 ) ÷ 30,6001) = 9
25	Tgl B – D – Int (30,6001 x E ) + F	Tgl = 2456232 – 2455941 – Int (30,6001 x 9 ) + 882 = 16,882
26	Tanggal Int (Tgl)	Tanggal = Int (16,882) = 16
27	Jam (Tgl – Int (Tgl)) x 24	Jam = (16,882– Int (16,882)) x 24 = 21 : 10 : 04,8
28*	Bulan E – 1	Bulan = 9 – 1 = 8
29*	Tahun C -  4716	Tahun = 6724 – 4716 = 2008
30	P dari rumus 10000 x P 2070 x E x sin M + 24 x E x sin (2xM) – 392 x sin (M’) + 116 x sin (2xM’) – 73 x E x sin (M’ + M) + 67 x E x sin (M’ – M) + 118 x sin (2xF1)	Cara pencet kalkulatornya sama seperti yang tertulis dalam rumus P =  (-) 0,09319081189
31	Q dari rumus 10000 x Q 52207 – 48 x e x cos M + 20 x E x cos (2xM) – 3299 x cos M’ – 60 x E x cos (M’ + M) + 41 x E x cos (M’-M)	Cara pencet kalkulatornya sama seperti yang tertulis dalam rumus Q = 5,337444716
32	W Abs (cos (F1))	Klik SHIFT-CATALOG lalu pilih menu Abs dengan klik Tombol navigasi bawah, untuk OK Klik EXE W = Abs (cos(7, 137080776)) = 0,9922517375
33	Gamma (P x cos (F1) + Q x sin (F1)) x (1-0,0048 x W)	Cara pencet kalkulatornya sama seperti yang tertulis dalam rumus ((-) 0,09319081189 x cos (7, 137080776)) + 5,337444716 x sin (7, 137080776)) x (1-0,0048x0,9922517375) = 0,5679569584
34	U dari 10000xu 59 + 46 x E x cos M – 182 x cos M’ + 4 x cos (2 x M’) – 5 x E x cos (M + M’)	Cara pencet kalkulatornya sama seperti yang tertulis dalam rumus 59 + 46 x 0,9997833029 x cos 222,2738873 – 182 x cos 251,067987 + 4 x cos (2 x 251,067987) – 5 x E x cos (222,2738873  + 251,067987) = 0,008284218
35	Radius Penumbra 1,2848 + u	Radius Penumbra = 1,2848 + 0,008284218 = 1,293084218
36	Radius Umbra 0,7403 + u	Radius Umbra = 0,7403 + 0,008284218 = 0,732015782
37	Magnitude Gerhana Penumbra (1,5573 – u – ABS (Gamma)) ÷ 0,545	(1,5573 – 0,008284218 – ABS (0,5679569584)) ÷ 0,545 = 1,800107933 ( 180% )
38	Magnitude Gerhana Umbra (1,0128 – u – ABS (Gamma)) ÷ 0,545	(1,0128 – 0,008284218-ABS (0,5679569584)) ÷ 0,545 = 0,8010253644 ( 80% )
39	Pu 1,0128 – u	Pu = 1,0128 – 0,008284218 = 1,004515782
40	T1 0,4678 – u	T1 = 0,4678 – 0,008284218 = 0,459515782
41	H 1,5573 + u	H = 1,5573 + 0,008284218  = 1,565584218
42	n 0,5458 + 0,0400 x cos (M’)	n = 0,5458 + 0,0400 x cos (251,067987) = 0,532822161
43	Semi Durasi Fase Penumbra (SDFP) (60/n) x	Untuk akar, Klik SHIFT X2 SDFP = (60/0,532822161) x  =  164,2871664
44	Semi Durasi Fase Parsial Umbra (SDFPU) (60/n) x	Untuk akar, Klik SHIFT X2 SDFPU = (60/0,532822161) x  = 93,30005908
45	Semi Durasi Fase Total Umbra (SDFTU) (60/n) x	Untuk akar, Klik SHIFT X2 SDFTU = (60/0,532822161) x √ (0,459515782 x 0,459515782 – 0,5679569584) = ERROR
46	P1 21 : 10 : 04,8 – SDFP	P1 = 21 : 10 : 04,8 – (164,2871664menit ÷ 60) = 18 : 25 : 47,57 UT
47	U1 21 : 10 : 04,8 – SDFPU	U1 = 21 : 10 : 04,8 – (93,30005908 menit ÷ 60) = 19 : 36 : 46,8 UT
48	U2 21 : 10 : 04,8 – SDFTU	U2  =  E R R O R
49	Maks = Jam	Maks = 21 : 10 : 04,8 UT
50	U3 21 : 10 : 04,8 + SDFTU	U3  =  E R R O R
51	U4 21 : 10 : 04,8 + SDFPU	U4 = 21 : 10 : 04,8 + (93,30005908 menit ÷ 60) = 22 : 43 : 22,8 UT
52	P2 21 : 10 : 04,8 + SDFP	P2 = 21 : 10 : 04,8 + (164,2871664 menit ÷ 60) = 23 : 54 : 22,03 UT

---

[1]Rinto Anugraha, Mekanika Benda Langit, (Yogyakarta : Universitas Gajah Mada, 2012), hlm. 136-139

Ketentuan dalam perhitungan;

NO	KETENTUAN
1*	Tanggal yang digunakan adalah tanggal terdekat dengan hari H-nya gerhana. Boleh menggunakan tanggal berapapun asal masih dalam satu bulan.
6*	Syarat terjadinya gerhana adalah selisih antara F dengan kelipatan 180ᵒ harus kurang dari 13,9ᵒ.
28*	Untuk mencari bulan;  Jika E = 14 atau 15 maka Bulan = E-13. Jika E<14, maka Bulan = E-1[1]
29*	Untuk mencari tahun; Jika bulan = 1 atau 2, maka Tahun = C – 4715. Jika Bulan > 2, maka Tahun = C - 4716[2]

---

[1]Rinto Anugraha, Mekanika Benda Langit, (Yogyakarta : Universitas Gajah Mada, 2012), hlm.11

[2]Rinto Anugraha, Mekanika Benda Langit, (Yogyakarta : Universitas Gajah Mada, 2012), hlm.11

Kesimpulan:

Gerhana Bulan Sebagian (GBS) terjadi pada 17 Agustus 2008 M atau 16 Sya’ban 1429 H, Ahad Pahing.

P1	18 : 25 : 47,57 UT	1 : 25 : 47,57 WIB
U1	19 : 36 : 46,8 UT	2 : 36 : 46,8 WIB
U2	---	---
Maks	21 : 10 : 04,8 UT	4 : 10 : 04,8 WIB
U3	---	---
U4	22 : 43 : 22,8 UT	5 : 43 : 22,8 WIB
Durasi Penumbra	5 : 28 : 34,46	5 : 28 : 34,46
Durasi Umbra	3 : 07 : 08,4	3 : 07 : 08,4
Durasi Total	---	---
P2	23 : 54 : 22,03 UT	6 : 54 : 22,3 WIB
Magnitude penumbra	180%	180%
Magnitude Umbra	80%	80%

1.      Perbandingan data antara NASA, LAPAN, dan Algoritma Jean Meeus :

Nama	NASA	LAPAN	JEAN MEEUS
P1	1 ; 24 ; 49 WIB	1 ; 23 ; 00 WIB	1 : 25 : 47,57 WIB
U1	2 ; 36 ; 07 WIB	2 ; 35 ; 00 WIB	2 : 36 : 46,8 WIB
U2			---
Maks	4 ; 10 ; 00 WIB	4 ; 10 ; 00 WIB	4 : 10 : 04,8 WIB
U3			---
U4	5 ; 44 ; 16 WIB	5 ; 44 ; 00 WIB	5 : 43 : 22,8 WIB
Durasi Penumbra	5 ; 30 ; 36	5 ; 34 ; 00	5 : 28 : 34,46
Durasi Umbra	3 ; 08 ; 09	3 ; 09 ; 00	3 : 07 : 08,4
Durasi Total			---
P2	6 ; 55 ; 25 WIB[1]	6 ; 57 ; 00 WIB[2]	6 : 54 : 22,3 WIB
Magnitude penumbra			180%
Magnitude Umbra			80%

---

[1]http://Eclipse.gsfc.nasa.gov/eclipse.html  diakses pada tanggal 29 Maret 2016 pukul 09:21 WIB

[2]http://Lapan.go.id diakses pada tanggal 27 Maret 2016 pukul 22:23 WIB

1.      Keistimewaan Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 17 Agustus 2008

Gerhana Bulan Sebagian (GMS) pada tanggal 17 Agustus 2008 merupakan satu-satunya fenomena gerhana dari empat gerhana 2008 yang dapat disaksikan di kawasan Indonesia. Terdapat dua musim gerhana, bulan Februari dan bulan Agustus dengan empat gerhana yaitu; pertama Gerhana Matahari Cincin (GMC) pada tanggal 7 Februari 2008 namun tidak dapat disaksikan di Indonesia karena jalur gerhana ini melalui kawasan kutub Selatan Bumi. Kedua; Gerhana Bulan Total (GBT) pada 21 Februari 2008 yang juga tidak dapat disaksikan di Indonesia. Gerhana ini hanya bisa disaksikan dari kawasan Afrika, Eropa, sebagian Asia Tengah dan Amerika Selatan, Amerika Serikat, Kanada, dan kawasan Kutub Utara. Ketiga; Gerhana Matahari Total (GMT) 1 Agustus 2008 dengan jalur Kutub Utara Bumi sehingga tidak dapat disaksikan di Indonesia.  Dan yang keempat; Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 16-17 Agustus 2008 yang dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia, dan juga dapat disaksikan di Afrika, India, Arab Saudi, China, Jepang, Asia Tengah, Eropa, Iran, Irak, Amerika Selatan, Australia, Lautan Hindia, Lautan Atlantik.

GBS 17 Agustus 2008 merupakan GBS keempat di abad 21. GBS 17 Agustus 2008 merupakan gerhana bulan dengan seri Saros bernomor 138, gerhana bulan ke-29 dari 83 gerhana bulan dalam seri Saros 138. Gerhana bulan seri Saros 138 mulai dari 5 Oktober 1503 dan berakhir pada 30 Maret 2982 atau lama gerhana dalam seri Saros 138 ini 1.478,4 tahun. Komposisi gerhana bulan seri Saros 138 adalah 43 gerhana bulan penumbra, 14 Gerhana Bulan Sebagian (GBS), dan 26 Gerhana Bulan Total (GBT).

Jumlah bulan purnama dari 17 Agustus 1945 hingga 17 Agustus 2008 adalah 779 bulan purnama dan hanya tiga di antaranya yang bertepatan dengan Hari Raya Kemerdekaan RI (tanggal 17 Agustus), yaitu bulan purnama pada tahun 1951 (pertengahan Dzulqo’dah 1370H), 1970 (pertengahan Jumadil Akhir 1390H), dan 1989 (pertengahan Muharram 1410H). Ketiga gerhana tersebut tidak dapat disaksikan di Indonesia.

Terjadinya Gerhana Bulan Sebagian (GBS) tanggal 17 Agustus 2008 ini rupanya bertepatan pada pertengahan bulan Sya’ban 1429, fenomena ini menjadi alarm bagi umat Islam bahwa  bulan suci Ramadhan setengah bulan lagi akan datang. Waktu terjadinya fenomena gerhana ini yang jatuh pada saat dini hari, tepatnya bulan mulai memasuki area umbra pada pukul 2:25:00 WIB. Pada jam terjadinya gerhana bulan tersebut umat islam akan melaksanakan sholat sunnah gerhana (khusuf) yang bisa segera dilanjutkan dengan melaksanakan sholat malam (tahajud), dan beberapa menit kemudian melaksanakan sholat shubuh. Rangkaian ibadah ini dapat menimba jiwa spiritual ummat islam supaya lebih baik lagi.

Untuk memperingati Hari Kemerdekaan RI-17 Agustus biasanya warga ramai mengadakan kegiatan-kegiatan positif untuk mendoakan keselamatan, kebaikan dan kemakmuran Negara kita, serta beberapa rangkaian acara hiburan juga digelar. Pada ulang tahun kemerdekaan RI ke-63 ini menjadi lebih istimewa dengan adanya fenomena gerhana bulan sebagian yang terjadi pada saat dini hari. Seluruh warga Negara Indonesia yang notabenenya mayoritas Islam akan bangun pada saat gerhana untuk melaksanakan sholat gerhana, kemudian tahajud, dan yang terakhir sholat shubuh. Sungguh fenomena ini benar-benar menggugah warga Indonesia untuk merenungi, dan mensyukuri apa yang telah dimiliki serta apa yang telah terjadi, dan merenungi masa depan. Renungan, doa, dan sholat yang dipanjatkan pada saat itu akan sangat mustajabah karena dilaksanakan sekitar 1/3 malam yang mulia. Fenomena gerhana bulan ini mendongkrak keberkahan untuk Indonesia di usia ke-63nya.

Proses Gerhana Bulan tanggal 17 Agustus 2008 diambil dari Planetarium Jakarta :

1. Pukul 01 : 28 WIB. Mulai tampak Penumbra.

 

2. Pukul 02 : 14 WIB

3. Pukul 03 :45 WIB

4. Pukul 04 : 08 WIB

5. Pukul 04 : 24 WIB

6. Pukul 04 : 35

7. Pukul 04 : 58 WIB

Perhitungan Gerhana Bulan 17 Agustus 2008 menggunakan algoritma Jean Meeus dengan kalkulator dan program excel ternyata memiliki sedikit perbedaan. Begitu juga saat dibandingkan dengan perhitungan dari Nasa dan Lapan. Namun perbedaan ini tidak lebih dari 2 menit.

Terjadinya gerhana bulan pada HUT RI ke-63 memberikan banyak keberkahan untuk Indonesia. Adat warga Indonesia yang biasanya mengadakan tasyukuran pada umur ke-63 ini warga Indonesia bahkan melaksanakan sholat khusuf pada pertengahan malam berjamaah serta melaksanakan sholat tahajud serta doa bersama untuk kebaikan Indonesia yang telah bertambah umurnya.

______________________________________________________________________

Sekian...

Semoga Bermanfaat.

terimakasih. 

:)

---

[3]http://langitselatan.com/2008/08/15/gerhana-bulan-sebagian-17-agustus-2008/ diakses pada tanggal 22 

Maret 2016 pukul 21:08 WIB